Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pedagang Pasar Induk Minasa Maupa pada Masa Pandemi Covid-19

Meluasnya penyebaran Corona virus disease (covid-19) di Indonesia mengakibatkan berbagai upaya pencegahan harus diterapkan. Fokus upaya pencegahan wabah ini salah satunya adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah, utamanya di tempat umum seperti pasar yang merupakan tempat berinteraksi bagi banyak orang untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, memungkinkan terjadi peningkatan risiko penularan penyakit. Hal tersebut yang mendasari pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang bertujuan untuk mengurangi angka kejadian positif covid-19 dan memutus rantai penularan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pedagang Pasar Induk Minasa Maupa’ pada Masa Pandemi Covid -19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Quota sampling, pada pedagang pasar dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Lokasi penelitian terletak di Pasar Induk Minasa Maupa, Jl. Usman Salengke, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PHBS pedagang di Pasar Induk Minasa Maupa’ pada kategori baik sebanyak 90.6% dengan rincian; pengetahuan pedagang tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada kategori baik sebanyak 97,9%, sikap masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada kategori positif sebanyak 97.9%, dan tindakan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada kategori baik sebanyak 66.7%. Berdasarkan hasil penelitian, diperlukan suatu upaya dari pihak pengelola pasar dan pemerintah setempat, untuk melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung guna menunjang penerapan perilaku hidup bersih dan sehat yang baik di lingkungan pasar. Serta kepada Instansi Kesehatan setempat untuk perlunya meningkatkan sosialisasi kesehatan tentang PHBS di masa pandemi guna meningkatkan kepatuhan para pedagang terhadap protokol kesehatan sebagai upaya pemutusan rantai penularan Covid-19