Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanralili Kabupaten Maros

Berat badan lahir rendah terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Angka kematian bayi (AKB) sebagian besar disebabkan oleh BBLR World Health Rangkings tahun 2017 melaporkan bahwa Indonesia berada pada urutan ke 72 dari 172 negara di dunia yang mengalami angka kematian bayi akibat BBLR dengan presentase sebesar 9,92%. Bayi yang lahir dengan kejadian BBLR memiliki resiko lebih besar mengalami gangguan kesehatan, kecatatan, bahkan kematian. Rendahnya perhatian Ibu hamil terhadap kejadian BBLR dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya adalah kurangnya informasi yang didapatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian BBLR di Wilayah Puskesmas Tanralili Kabupaten Maros. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling dengan jumlah sampel 169 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji chi square melalui program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara pekerjaan Ibu terhadap kejadian BBLR dimana p=0.78, tidak ada pengaruh antara pendidikan Ibu terhadap kejadian BBLR dimana p=0.21, ada pengaruh antara usia Ibu melahirkan terhadap kejadian BBLR dimana p=0.000, ada pengaruh antara usia gestasi terhadap kejadian BBLR dimana p=0.000, ada pengaruh antara tablet Fe terhadap kejadian BBLR dimana p=0.000, tidak ada pengaruh antara paritas terhadap kejadian BBLR dimana p=1.000, ada pengaruh antara komplikasi kehamilan terhadap kejadian BBLR dimana p=0.000, ada pengaruh antara pelayanan ANC terhadap kejadian BBLR dimana p=0.000. Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang jelas mengenai faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR dan dapat mencegah seorang Ibu mengalami kejadian BBLR