Hubungan Tingkat Keparahan Gejala dengan Kejadian Prolong Sign Pasien Post Covid-19 : Literatur Review

Covid-19 telah menginfeksi jutaan orang di dunia dan ditemukan adanya gejala jangka panjang setelah terinfeksi yang disebut Prolong sign. Prolong sign adalah suatu kondisi adanya gejala-gejala yang muncul pada pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh berdasarkan hasil sweb negatif. Tujuan studi ini adalah untuk menghubungkan antara tingkat keparahan gejala dengan kejadian prolong sign pasien post Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif naratif dengan metode literature review. Pengumpulan artikel menggunakan electronic database dari jurnal yang telah dipublikasi dengan menggunakan kata kunci “Covid-19 OR Coronavirus OR SARS-CoV2, Prolong sign OR Long covid OR Syndrom post Covid-19 AND Tingkat keparahan Covid-19”. Hasil penelitian ditemukan 7 jurnal terkait tingkat keparahan yang mempengaruhi prolong sign dan dianalisis yaitu gejala ringan dan berat. Gejala ringan seperti (nyeri dada, sesak napas, nyeri otot dan sendi, sakit kepala). Gejala berat seperti (nyeri, ketidak nyamanan & kecemasan atau depresi, kelelahan, penurunan kapasitas paru, mempengaruhi fungsi organ seperti fibrosis paru, gagal ginjal, miokarditis, aritmia dan struk, sakit kepala, gangguan perhatian, anosmia, ketidak mampuan berkonsentrasi, dan neuropati). Tingkat keparahan gejala tersebut telah terbukti memiliki hubungan pada kejadian prolong sign. Dengan mengetahui gejala-gejala prolong sign dan tingkat keparahan Covid-19 sehingga perawat dapat memberikan edukasi bagi pasien yang telah sembuh dari Covid-19 seperti rencana pulang yang sesuai dengan kondisi pasien