HUBUNGAN PENGGUNAAN CAIRAN PEMBERSIH ORGAN GENITAL DENGAN KEPUTIHAN PADA REMAJA DI SMK MITRA SEHAT MANDIRI SIDOARJO

Remaja sebagian besar masih memiliki sikap negatif tentang cebok yang baik dengan menggunakan sabun pembersih organ genital. Penggunaan sabun pembersih organ genital tidak disarankan untuk cebok, karena penggunaan sabun pembersih organ genital secara berlebihan justru membunuh bakteri baik yang kemudian mempermudah kuman masuk ke vagina sehingga mengalami keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan Penggunaan Cairan Pembersih Organ Genital Dengan Keputihan Pada Remaja di SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo. Desain penelitian dengan pendekatan cross sectional. Besar Sampel sebanyak 67 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Variabel Independen adalah penggunaan cairan pembersih organ genital, variabel dependen adalah keputihan dan instrument menggunakan kuesioner, data dianalisis menggunakan: uji Chi-Square α = 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 responden sebagian besar (62,7%) menggunakan cairan pembersih organ genital dan sebagian besar (64,2%) mengalami keputihan patologis. Berdasarkan uji Chi-Square dengan nilai kemaknaan ρ < α = 0,05 diperoleh hasil (ρ = 0,001). Hal tersebut menunjukkan ada Hubungan Penggunaan Cairan Pembersih Organ Genital Dengan Keputihan Pada Remaja di SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar remaja masih menggunakan cairan pembersih organ genital dan sebagian besar mengalami keputihan patologis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan motivasi bagi remaja bahwa betapa pentingnya menghindari penggunaan cairan pembersih organ genital agar terhindar dari bahaya keputihan