HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU JAJAN TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA SISWA SISWI KELAS III DI MIN 01 KOTA SURABAYA

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia. Tidak hanya di derita oleh orang dewasa, namun diare sering di derita oleh anak-anak. Hal ini dikarenakan mereka belum sepenuhnya mengetahui penyebab dan dampak dari diare itu sendiri. Dalam lingkungan sekolah yang menjadi penyebab terjadinya diare adalah perilaku jajan buruk, hal ini bisa menyebabkan terganggunya proses belajar siswa. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dan perilaku jajan terhadap kejadian diare pada siswa siswi kelas III di MIN 1 Surabaya Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 143 responden dan besar sampel sebanyak 85 responden. Variabel penelitian dibagi menjadi 2, yaitu variabel bebas ( pengetahuan dan perilaku jajan), serta variabel terikat (kejadian diare). Teknik pengambilannya menggunakan Probability Sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan di analisis menggunakan Chi-Square. Dari hasil penelitian didapatkan, dari 85 responden hampir setengahnya (44,7%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang diare. Dan untuk perilaku jajan dari 85 responden sebagian besar (68%) memiliki perilaku jajan yang kurang. Sedangkan untuk kejadian diare hampir seluruhnya (81,2%) pernah mengalami. Hasil analisis menggunakana uji chi-Square dengan tingkat signifikasi α= 0,05 dimana p < 0,001 berarti p< α, maka (H0) di tolak artinya ada hubungan pengetahuan dan perilaku jajan terhadap kejadian diare pada siswa siswi kelas III di MIN 1 Surabaya. Kesimpulannya apabila seseorang mempunyai pengetahuan yang kurang tentang diare dan perilaku jajan kurang baik, maka semakinj besar resiko terkena diare. Sebagai seorang perawat kita memberikan pendidikan kesehatan kepada anak usia sekolah. Peran guru disekolah juga sangat dibutuhkan, dikarenakan guru sangat disegani di lingkungan sekolah