HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA WANITA USIA 18-24 TAHUN DI COFFEE SHOP WILAYAH KETABANG KALI SURABAYA

Kejadian dismenore di Indonesia mencapai 50% dari jumlah wanita yang sedang menstruasi. Dismenore memerlukan istirahat sehingga tidak dapat beraktifitas secara normal. Dismenore disebabkan beberapa faktor salah satunya adalah konsumsi kafein seperti kopi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi kopi dengan kejadian dismenore pada wanita usia 18-24 tahun. Desain penelitian bersifat analitik observasional dengan metode Cross Sectional. Populasi seluruh pengunjung wanita usia 18-24 tahun di coffee shop Wilayah Ketabang Kali Surabaya, dengan besar sampel sebanyak 72 orang yang diambil secara systematic random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (69,4%) jarang mengkonsumsi kopi dan hampir seluruhnya (94,4%) konsumsi kopi 1-2 gelas perhari. Sedangkan karakteristik menstruasi hampir seluruhnya (86,1%) normal dan sebagian besar (59,3%) mengalami intensitas nyeri sedang serta (58,3%) mengalami kualitas nyeri sedang. Hasil uji rank spearman menunjukkan tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi kopi (P = 0,904) dan takaran kopi (P = 0,515) dengan karakteristik menstruasi. Sedangkan frekuensi konsumsi kopi (P = 0,000) dan takaran konsumsi kopi (P = 0,002) berhubungan dengan intensitas nyeri. Frekuensi konsumsi kopi (P=0,000) dan takaran konsumsi kopi (P = 0,003) berhubungan dengan kualitas nyeri. Dapat disimpulkan konsumsi kopi tidak berhubungan dengan karakteristik menstruasi, tetapi konsumsi kopi berhubungan dengan kejadian dismenore baik secara intensitas maupun kualitas nyerinya. Diharapkan remaja putri berperilaku hidup sehat dengan menjaga kesehatan reproduksi, menjaga pola konsumsi sehat, berolahraga teratur serta mengurangi konsumsi kafein agar kejadian dismenore dapat dihindari