PENERAPAN TERAPI ROM (RANGE OF MOTION) PASIF TERHADAP KEKUATAN OTOT LANSIA PASCA STROKE DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI KARANGREJO 04 WONOKROMO SURABAYA

Stroke merupakan penyakit neurologis menghambat aliran darah ke otak berdampak pada disfungsi motorik, sensorik. Kelemahan fungsi motorik menyebabkan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik sehingga penerapan terapi ROM (Range Of Motion) pasif dilakukan untuk meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil penerapan terapi ROM (Range Of Motion) pasif pada lansia pasca stroke dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik di Karangrejo 04 Wonokromo Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Subyek penelitian 2 pasien lanasia pasca stroke dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik di Karangrejo 04 Wonokromo Surabaya. Metode pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan pendokumentasian. Kemudian dilakukan analisa data, penyusunan diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi. Hasil studi kasus pada kedua pasien menunjukkan bahwa pasien mengalami kelemahan pada otot, dengan penerapan ROM (Range Of Motion) pasif yang dilakukan 2x/hari selama 3 hari dengan kriteria hasil pergerakan ekstremitas cukup meningkat, kekuatan otot cukup meningkat, rentang gerak cukup meningkat, kaku sendi cukup menurun, dan gerakan terbatas cukup menurun didapatkan hasil kekuatan otot kedua pasien sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. ROM (Range Of Motion) pasif dapat meningkatan kekuatan otot melakukan aktivitas sahrai-hari. Perawat diharapkan mampu memberikan edukasi agar pasien termotivasi untuk rutin melakukan latihan