PENERAPAN INHALASI UAP AIR HANGAT DENGAN MINYAK KAYU PUTIH UNTUK MENGATASI MASALAH KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN PNEUMONIA DI RUANG BRASIA RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA WARU

Pneumonia adalah penumpukan sputum pada saluran pernafasan, pasien dapat memproduksi banyak mukus dan pengentalan cairan alveolar.Peningkatan produksi sputum ini yang akan menyebabkan gannguan kebersihan jalan nafas tidak efektif sehingga terdapat suara nafas tambahan dan sesak nafas apabila dibiarkan. Salah satu upaya untuk mengatasi bersihan jalan nafas tidak efektif ini dilakukan penerapan inhalasi uap air hangat dengan minyak kayu putih. Desain penelitian menggunakan metode studi kasus dan subjek yang digunakan adalah dua pasien pneumonia dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Dalam penelitian dilakukan pemberian inhalasi uap air hangat 100 cc ditambahkan minyak kayu putih 10 tetes selama tiga hari, dalam sehari dilakukan 3x inhalasi dengan waktu 10 menit. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru menggunakanmetode pengumpulan data meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Instrumen yang digunakan adalah wawancara, observasi dan evaluasi hasil. Hasil penelitian kedua pasien sebelum dilakukan intervensi penerapan inhalasi uap air hangat dengan minyak kayu putih didapatkan bahwa keluhan hidung tersumbat, batuk dahak tidak bisa keluar, sesak, terdengar suara nafas tambahan.Setelah dilakukan penerapan inhalasi uap air hangat dengan minyak kayu putih pada kedua pasien didapatkan keluhan batuk berkurang, dahak sudah bisa keluar dan berkurang, sesak tidak ada,tidak terdengar suara napas tambahan. Penerapan ini sangat efektif untuk mengurangi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif. Perawat diharapkan dapat menerapkan pemberian inhalasi uap air hangat dengan minyak kayu putih sesuai standar operasional prosedur pada pasien dan keluarga sehingga dapat diterapkan secara mandiri oleh pasien