PERBEDAAN PEMBERIAN REBUSAN DAUN SALAM DAN DAUN SIRSAK TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA LANSIA PENDERITA ASAM URAT DI POSYANDU DESA MLIDEK KABUPATEN BOJONEGORO

Asam urat merupakan zat hasil akhir metabolisme purin dalam tubuh yang terbentuk seperti Kristal, purin yang berlebih di dalam tubuh tidak mampu dikeluarkan oleh ginjal sehingga penumpukan zat purin dalam tubuh berubah menjadi asam urat. Terapi non farmakologi rebusan daun salam dan rebusan daun sirsak yang sama-sama mengandung flavonoid yang dapat menurunkan nilai asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemberian rebusan daun salam dan daun sirsak terhadap kadar asam urat pada lansia penderita asam urat di Posyandu Desa Mlidek Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan sampel 24 orang. Untuk masing-masing kelompok 8 rsponden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran kadar asam urat sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Analisa data pengaruh menggunakan uji paired t-test. Uji perbandingan dengan One Way Anova. Uji Paired t-test pada kelompok intervensi menunjukan pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Pada rebusan daun salam dengan p�Value 0,002 < 0,05. Sedangkan pada rebusan daun sirsak dengan nilai p-Value 0,001 < 0,05. Dan pada kelompok kontrol menunjukan pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan p-Value 0,001 < 0,05. Uji perbedaan pada 3 kelompok terdapat perbedaan rata-rata nilai asam urat dengan p�Value 0,03 < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan efektivitas pemberian rebusan daun salam, rebusan daun sirsak, dan kelompok kontrol pada lansia penderita asam urat di Posyandu Desa Mlidek Kabupaten Bojonegoro