Gambaran Kecemasan Remaja dalam Mengikuti Pembelajaran Luring pada Masa Pandemi Covid-19 di SMAN 2 Yogyakarta

Latar Belakang : Kecemasan merupakan suatu perasaan khawatir terhadap suatu hal yang tidak spesifik yang dapat menimbulkan berbagai respon kecemasan. Pembelajaran tatap muka yang dilakukan di masa pandemi dapat menimbulkan dampak terhadap remaja seperti rasa cemas jika tertular Covid-19. Penerapan Pembelajaran Tatap Muka yang dilakukan saat ini juga tentunya memberikan dampak terhadap psikologis dan juga tentunya kesehatan para remaja. Tujuan : Mengetahui gambaran cemas atau tidaknya para remaja di SMAN 2 Yogyakarta dalam mengikuti pembelajaran luring pada masa pandemi Covid-19. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non analitik dengan pendekatan survei. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner kecemasan remaja T-MAS (Taylor Manifest Anxiety Scale) yang sudah teruji validitas dan reabilitasnya, dalam bentuk Google Form. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian adalah Proporsional Random Sampling dengan jumlah sampel 76 remaja SMAN 2 Yogyakarta. Analisa data yang digunakan dalam penlitian ini adalah analisa data univariat. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar remaja banyak yang mengalami cemas yaitu 53,9% sebanyak 41 responden. Respon kecemasan yang paling menonjol adalah respon fisiologis yaitu 56,6% sebanyak 43 responden. Kecemasan berdasarkan karakteristik responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan, berusia 17 tahun dan berasal dari kelas IPA. Kesimpulan : Gambaran kecemasan remaja dalam mengikuti pembelajaran luring pada masa pandemi Covid-19 di SMAN 2 Yogyakarta sebagian besar remaja mengalami kecemasan. Perlunya dukungan dan motivasi orang tua agar remaja dapat mengikuti anjuran yang sudah ditetapkan untuk memutus rantai penularan virus serta mengurangi kecemasan saat melakukan pembelajaran. Kata Kunci : Covid-19, kecemasan, luring, remaja