PENGARUH KERJASAMA IMT-GT (INDONESIA-MALAYSIA-THAILAND-GROWTH TRIANGLE) TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI PROVINSI ACEH

IMT – GT atau Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle merupakan sebuah kerja sama regional dibawah organisasi ASEAN yang disahkan dan dicetuskan secara formal kepada PBB pada tanggal 20 Juli tahun 1993 di dalam PTM (Pertemuan Tingkat Menteri) yang dilaksanakan di Langkawi, Malaysia. Kerja sama ini muncul karena adanya kesadaran akan pentingnya perkembangan perekonomian, investasi, dan infastrusktur dalam suatu kawasan yang diraih melalui Kerjasama. Kerja sama ini meliputi 32 provinsi yang terdiri dari 10 provinsi di Indonesia, 14 provinsi Thailand dan 8 negara bagian di Malaysia barat dikarenakan wilayah-wilayah subregional tersebut dinilai memilik potensi untuk pengembangan ekonomi dan infrastruktur. Kerja sama ekonomi IMT-GT ini merupakan penerapan dari Master Plan on ASEAN Connectivity yang bertujuan untuk mewujudkan konektivitas antara negara-negara anggota Asean serta meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan negara-negara anggota IMT-GT. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh kerjasama ekonomi Indonesia–Malaysia–Thailand Growth Triangle (IMT-GT) terhadap pembangunan infrastruktur di Provinsi Aceh. Selain itu, untuk menjelaskan hasil penelitian, penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif, Metode kualitatif merupakan metode yang menekankan pada aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat sebuah permasalahan. Hasil dari penelitian ini, terlihat bahwa perkembangan kerjasama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) mengalami perkembangan yang signifikan khususnya dalam pembangunan infrastruktur. Dilihat dari jumlah provinsi masing-masing negara peserta yang berpartisipasi, serta jumlah proyek yang dilakukan dalam kerjasama ini khususnya di provinsi Aceh yang mana adanya dampak baik yang dirasakan masyarakat dari perkembangan pembangunan infrastuktur ini agar dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi. Terdapat juga saran dari penulis dalam penelitian ini yaitu pada pembangunan infrastruktur yang masih dibangun harus segera diselesaikan tepat waktu, agar konektivitas antar 3 negara dan daerah partisipan IMT-GT segera terwujud, sehingga dapat terciptanya efisiensi. Kata Kunci : Kerja sama, Pembangunan Infrastruktur