PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN KEMASYARAKATAN (KESRA) DI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah mengenai Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan di SETDA Kota Bandung yang bisa dikatakan masih kurang efektif. Hal ini diduga karena disebabkan oleh faktor-faktor disiplin kerja pegawai yang kurang dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pemeritah pusat. Sehingga mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan dan tingkat disiplin pegawai masih kurang optimal. Penelitian ini menggunakan teori tentang disiplin kerja dan kinerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Deskriptif Survey, dan metode pengumulan data yang digunakaan yaitu data primer dengan melakukan wawancara kepada Kepala Bagian Kesra dan Kemasy SETDA Kota Bandung serta menyebarkan angket kepada 21 responden. Data sekunder yang digunakan yaitu melalui dokumen-dokumen seperti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2010 Tentang Disiplin Kerja Pegawai Negri Sipil. Serta teknik analisis kuantitatif dan pearson sebagai analisis statistik. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS seri 22 dapat diketahui bahwa besaran pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 67,2% , sedangkan faktor lain yang tidak diteliti (epsilon) tetapi mempengaruhi terhadap kerja pegawai adalah sebesar 32,8%. Hasil penelitian yang didasarkan pada hipotesis menyebutkan bahwa pengaruh variabel displin kerja terhadap kinerja dapat dideteksi dari besarnya pengaruh masing-masing indikator disiplin kerja. Hasil uji menunjukan bahwa terdapat beberapa indikator disiplin kerja yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan beberapa indikator didiplin kerja lainnya tidak berpengaruh. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut yaitu dengan melakukan perlu adanya peningkatan pengawasan pimpinan terhadap pekerjaan pegawainya sehingga pekerjaan dapat terkoordinasikan dan diselesaikan sesuai dengan apa yang terlah ditargetkan terutama dalam hal disiplin kerja agar tidak ada lagi pegawai yang datang terlambat dan tidak mematuhi aturan serta kabag maupun kasubbag harus memberikan pengakuan kepada pegawai teladan baik itu berupa penghargaan atau pujian kepada pegawai atas disiplin kerja dan hasil kerja yang telah dicapai sehingga pegawai merasa termotivasi untuk selalu meningkatkan lagi kualitas kerjanya