KERJASAMA INDONESIA JEPANG MELALUI JAPAN BANK FOR INTERNATIONAL COOPERATION (JBIC) DALAM PENGEMBANGAN PROJECT EAST – WEST LINE MASS RAPID TRANSIT JAKARTA

Indonesia adalah negeri yang dimana mempunyai angka urbanisasi yang tinggi dibandingkan angka ruralisasi, dengan hal itu menjadikan pelonjakan angka kebutuhan transportasi itu sendiri. Yang akhirnya kebutuhan transportasi pun akan ikut meningkat, maka dari itu pemerintah Indonesia Khusus nya di kawasan DKI Jakarta membentuk keputusan dengan membuat kereta api bawah tanah demi mengurangi kepadatan yang akan terjadi di jalanan dan jika tidak adanya pembaruan pada transportasi di Jakarta secara signifikan, maka Indonesia sendiri akan mengalami kerugian sebesar 64 trilliun per tahun yang disebabkan oleh kemacetan itu sendiri. Hasil kerja sama ini di lakukan dengan cara kerjasama antar dua negara yaitu Indonesia – Jepang, yang dimana proyek ini dimulai pada tahun 2005 yang diresmikan menjadi Proyek Pembangunan Nasional oleh Presiden Bapak Bambang Yudhoyono. Untuk menjelaskan dan menjawab permasalah tersebut skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dimaksud agar memudahkan dalam menjelaskan kondisi suatu hubungan, proses, atau kecenderungan yang sedang terjadi atau yang sedang berlangsung. Untuk kerangka teoritis yang digunakan meliputi Ekonomi Politik Internasional, Kerjasama Internasional, Kerjasama Bilateral, Kebijakan LN, Bantuan LN, Kepentingan Nasional, Hubungan Kerjasama Indonesia Jepang, Bantuan Jepang Terhadap Indonesia, Kereta Cepat bawah tanah MRT Jakarta, Tolak ukur peningkatan taraf transportasi Kereta Api MRT Jakarta, kerangka teoritis ini dimaksudkan untuk membantu dalam menjelaskan argumen yang terdapat pada skripsi ini menjadi lebih valid yang mana juga dapat membantu dalam membahas inti permasalahan yang terdapat pada BAB 4 sebagai fokus pembahasan. Bedasarkan pada latarbelakang masalah, metode, identifikasi masalah, dan kerangka teoritis, maka hasil dari penelitian ini membawakan hasil yang dimana PT. MRT dapat meningkatkan taraf transportasi kereta api di Jakarta dengan adanya konsep TOD atau Transit Oriented Development yang bertujuan untuk memudahkan mobilitas untuk bepergian ke tempat kerja ataupun berbelanja dan juga hal ini dapat berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi di area sekitar stasiun sehingga dapat meningkatkan harga dan nilai lahan, dan dalam hal ini juga MRT memberi banyak perubahan terhadap perkembangan yang signifikan pada tata ruang dan fisik kota. Dan juga dengan adanya MRT dan konsep TOD yang terdapat pada transportasi tersebut maka dapat menambahkan pendapatan untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berupa Pajak Bumi dan Bangunan, dan juga dapat meningkatkan pada sektor Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Kata Kunci: Kerjasama Indoenesia Jepang, Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Transit Oriented Development