KAJIAN POLA SPASIAL KAWASAN PERUMAHAN DI KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG

Pelanggaran aturan terhadap tata ruang berupa beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian (pembangunan Perumahan) berdampak pada semakin berkurangnya wilayah pertanian. Kondisi ini dipicu beberapa faktor pemahaman akan fungsi penataan ruang yang masih kurang, dan institusi berwewenang belum menjalankan fungsinya dengan maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menganalisis pola spasial kawasan perumahan di Kecamatan Klari Kabupaten Karawang. Metode analisis yang digunakan bersifat deskriptif terhadap kerangka teori berdasarkan data yang telah didapat. Tahapan analisis digunakan untuk menjelaskan dinamika pertumbuhan wilayah dan peningkatan kebutuhan lahan, kecenderungan pola ruang Kawasan Perumahan dan Permukiman serta faktor pendorong pertumbuhan perumahan dan permukiman. Hasil overlay peta wilayah Kecamatan Klari tahun 2017 dan tahun 2021 diketahui pertumbuhan kawasan perumahan membentuk kawasan baru maupun pertumbuhan pada kawasan yang telah terbentuk atau berada pada kawasan permukiman yang telah ada. Pola tata guna lahan di Kecamatan Klari lebih pada bentuk model zone von Thunen yakni berupa cincin, dimana terdapat kawasan inti sebagai pusat kegiatan kemudian diikuti oleh kawasan permukiman/perumahan dan perdagangan serta kawasan pertanian berada di bagian belakang. Pola spasial atau ekspresi spasial kawasan yang ada di Kecamatan Klari yang dianalisis melalui morfologi kota lebih pada bentuk pola perumahan memusat dari bentuk fisik secara keseluruhan,dnegan ini pola spasial Kawasan perumahan di Kecamatan Klari berbentuk linier yang diamana pola linier ini memiliki suatu urutan dalam satu garis lurus yang berjejer pada arah garis yang sama pada pola bangunan yang ada dipinggir sebuah jalan lurus. Arahan dalam menanggulangi masalah dengan memanfaatkan potensi dari faktor fisik diantaranya melalui; 1) Pengawasan dalam pembangunan rumah di sekitar perumahan, 2) Peningkatan kapasitas dan kualitas fasilitas umum di perumahan, dan 3) Peningkatan aksesibilitas infrastruktur jalan; sedangkan arahan dari faktor non fisik dapat dilakukan melalui; 1) Sosialisasi tata guna lahan di Kecamatan Klari, dan 2) Pengendalian dalam perubahan tataguna lahan. Kata Kunci: Pola Spasial, Overlay, Perumahan, Kecamatan Klar