INTERAKSI SIMBOLIK PADA KOMUNITAS HANSAMO DI BANDUNG

Penelitian ini berjudul Interaksi Simbolik Pada Komunitas Hansamo Di Bandung. Pada penelitian ini difokuskan untuk memahami interaksi simbolik yang berlangsung antara para anggota khususnya yang tergabung dalam komunitas Hansamo Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana interaksi simbolik yang terjalin berdasarkan pada bagaimana memahami makna, bahasa dan pemikiran saat berinteraksi. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teori Interaksi Simbolik milik Herbert Blumer yang berfokus pada tiga prinsip utama interaksi simbolik, yaitu tentang pemaknaan (meaning), bahasa (language), dan pikiran (thought) untuk mengukur fokus penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, observasi langsung dan online, studi dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian kualitatif ini dilakukan beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dan pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa dengan adanya komunitas Hansamo, para anggota komunitas dapat menuangkan ide-ide kreatif dalam menginterpretasikan pemahaman mereka tentang budaya Korea itu sendiri. Komunitas Hansamo juga memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk berinteraksi simbolik kepada sesama anggota komunitas dengan menerapkan budaya Korea sebagai bahasa dalam berinteraksi sosial. Menggunakan bahasa Korea dan Indonesia dalam berinterkasi secara verbal, lalu nonverbal seperti membungkukan badan ketika bertemu dengan orang sebagai simbol penghormatan dan menggunakan sumpit sebagai alat makan. Dari salah satu hal tersebut timbul kesamaan makna yang didapatkan melalui proses negosiasi penggunaan bahasa dari interaksi sosial sesama anggota komunitas. Kata Kunci: Interaksi Simbolik, Komunitas Hansamo, Makna, Bahasa, Pemikira