HUBUNGAN PREMENSTRUAL SYNDROME DAN DISMENORE DENGAN TINGKAT STRES DAN MOTIVASI BELAJAR SISWI DALAM PEMBELAJARAN PENJAS (Studi pada siswi SMP Negeri 5 Ciamis)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan premenstrual syndrome dan dismenore dengan tingkat stres dan motivasi belajar siswi dalam pembelajaran penjas. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif korelasional menggunakan metode kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan total sampel berjumlah 141 siswi dari seluruh kelas di SMP Negeri 5 Ciamis. Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner melalui google form. Analisis data menggunakan analisis korelasi kanonikal untuk menggambarkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen secara bersamaan.Ditemukan hubungan antara premenstrual syndrome dan dismenore dengan tingkat stres dan motivasi belajar siswi di SMP Negeri 5 Ciamis. Variabel yang memiliki hubungan paling kuat dengan tingkat stres dan motivasi belajar yaitu variabel premenstrual syndrome dengan nilai sebesar 0,99887. Variabel tingkat stres dengan canonical weights sebesar 0,88022 menjadi variabel dependen dengan kontribusi yang lebih besar sedangkan variabel yang memiliki kontribusi paling besar dalam kelompok variabel independen adalah variabel premenstrual syndrome dengan bobot kanonik sebesar 0,96372. Motivasi belajar dan kesiapan mental sangat penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Diperlukan penguatan pendidikan kesehatan di sekolah untuk meningkatkan perilaku perawatan diri remaja putri terhadap gangguan menstruasi. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan masalah gangguan menstruasi dengan partisipasi siswi saat pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Kata kunci : premenstrual syndrome, dismenore, tingkat stres, motivasi belajar pendidikan jasmani, analisis korelasi kanonik. This study aims to determine the relationship between premenstrual syndrome and dysmenorrhea with stress levels and student motivation in learning physical education. This type of research is descriptive correlational using quantitative methods. Sampling used stratified random sampling with a total sample of 141 students from all classes at SMP Negeri 5 Ciamis. Data collection was done by distributing questionnaires via a google form. Data analysis used canonical correlation analysis to describe the relationship between the independent variable and the dependent variable simultaneously. It was found a relationship between premenstrual syndrome and dysmenorrhea with stress levels and student motivation at SMP Negeri 5 Ciamis. The variable that has the strongest relationship with stress levels and learning motivation is the premenstrual syndrome variable with a value of 0.99887. The stress level variable with canonical weights of 0.88022 became the dependent variable with the greater contribution, while the variable that had the greatest contribution in the independent variable group was the premenstrual syndrome variable with the canonical weight of 0.96372. Learning motivation and mental readiness are very important so that learning objectives can be achieved. It is necessary to strengthen health education in schools to improve adolescent girls' self-care behavior towards menstrual disorders. The next researcher can conduct further research on the relationship between menstrual disorders and student participation when learning physical education at school. Keywords: premenstrual syndrome, dysmenorrhea, stress level, motivation to learn physical education, canonical correlation analysis