PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP BESERTA HUBUNGANNYA BAGI SISWA SMA KELAS X PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis serta menganalisis hubungan diantara kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep pada siswa. Instrumen penguasaan konsep dan kemampuan berpikir ini disusun dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan guru pada SMAS 40 Bandung bahwa pada umumnya guru menggunakan instrumen yang belum teruji dan pada umumnya menitikberatkan pada kemampuan berhitung saja selain itu dituntutnya siswa di Indonesia pada zaman ini untuk memiliki keterampilan berpikir kritis yang tentunya juga menuntut pemahaman konsep yang baik mengingat menurut data PISA (Program for International Student Assesment) pada tahun 2018 hasil nilai kemampuan membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan dan Sains siswa menurunyang mana berada pada urutan ke-72 dari 77 negara. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian Reaserch and Development. Pengembangan Instrumen berdasarkan model 4D. Instrumen yang dikembangkan berupa instrumen penguasaan konsep yang berbentuk lima soal pilihan ganda dan lima soal uraian. Penyusunan instrumen pada tahap pengembangan instrumen divalidasi oleh pakar atau ahli sehingga menghasilkan instrumen yang dapat disebut sebagai protoype II. Adapun instrumen tes dilakukan uji coba terbatas pada siswa SMAS Sumatera 40 Bandung. Tes disebarkan ke siswa SMA kelas X sebanyak 45 orang partisipan dengan melalui google form. Data dianalisis melalui teori tes klasik menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan model Rasch dengan software Winsteps. Hasil uji coba terbatas dianalisis menggunakan model Rasch untuk menunjukkan kualitas instrumen dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Reliabilitas instrumen dapat dikatakan sangat baik melalui model rasch sedangkan reliabilitas responden dapat dikatakan baik sedangkan hasil tes memiliki nilai Cronbach Alpha yang sama yaitu sebesar 0,25 (sangat buruk) yang dapat diartikan instrumen tidak berinteraksi dengan responden. hasil analisis melalui model Rasch menunjukkan tingkat kesukaran yang beragam yaitu sangat mudah, mudah, sulit dan sangat sulit. Daya pembeda tes melalui analisis Rasch menunjukkan ada tiga soal yang harus ditinjau ulang karena tidak mampu mendeskriminasi sedangkan soal lainnya dapat dikategorikan memiliki daya pembeda yang cukup, bagus dan sangat bagus. Didapatkan dari hasil penelitian ini bahwa adanya korelasi yang bersifat sedang dan positif diantara penguasaan konsep siswa dan kemampuan berpikir kritis