PROFIL KECEMASAN DAN STRATEGI KOPING PADA PENARI DI KOMUNITAS TARI S JAKARTA SELATAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil kecemasan dan strategi koping pada penari komunitas tari S Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory sequential mixed methods design. Responden fase pertama diambil dengan purposive sampling. Sampel fase pertama penelitian ini adalah 20 penari dari komunitas tari S Jakarta Selatan yang berusia 18 sampai 33 tahun. Alat ukur yang digunakan pada fase pertama penelitian ini adalah Formulir Y2 STAI (State-Trait Anxiety Inventory) yang dikembangkan oleh Spielberger dkk. (2010), kuesioner Strategi koping yang diadaptasi oleh Maslihah (2018) berdasarkan Moos (2002). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara kecemasan dan strategi koping serta tidak ada perbedaan strategi koping pada responden dengan kecemasan rendah dan responden dengan kecemasan tinggi. Wawancara semi-terstruktur dilakukan di fase kedua pada 2 sampel dengan kecemasan tinggi dan 2 sampel dengan kecemasan rendah. Hasil wawancara menunjukan gambaran pengalaman kecemasan, gejala kecemasan, dan strategi koping. Penari dengan kecemasan tinggi memerlukan bimbingan dan pelatihan psikologis supaya bisa mengatasi kesulitan komunikasi dan pribadi. The purpose of this study is to know the profile of anxiety and coping strategies in the dancers of the South Jakarta S dance community. The research method used is explanatory sequential mixed methods design. Respondents in the first phase were taken by purposive sampling. The sample for the first phase of this study were 20 dancers from the S dance community, South Jakarta, aged 18 to 33 years. The measuring instrument used in the first phase of this research is the STAI (State-Trait Anxiety Inventory) Y2 Form developed by Spielberger et al. (2010), the Coping strategy questionnaire adapted by Maslihah (2018) based on Moos (2002). The results showed that there was no relationship between anxiety and coping strategies and there was no difference in coping strategies for respondents with low anxiety and respondents with high anxiety. Semi-structured interviews were conducted in the second phase on 2 samples with high anxiety and 2 samples with low anxiety. The results of the interview show a description of the experience of anxiety, anxiety symptoms, and coping strategies. Dancers with high anxiety need psychological guidance and training in order to overcome communication and personal difficulties