Mengukur capaian program gerakan literasi sekolah (GLS): merumuskan instrumen evaluasi untuk memajukan literasi

Analisis terhadap data PISA tahun 2018 menunjukkan, capaian literasi siswa turut dipengaruhi oleh aktivitas literasi yang biasa mereka lakukan. Dalam konteks ini, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) menjadi penting sebagai upaya menghidupkan kegiatan literasi di sekolah. Namun sejak dilaksanakan, GLS belum dievaluasi secara menyeluruh dalam lingkup nasional. Hal itu salah satunya disebabkan oleh tidak adanya instrumen evaluasi yang terukur, objektif, dan dapat menggambarkan pelaksanaan program dengan baik. Buku ini berupaya menjawab kekosongan itu dengan menawarkan model evaluasi GLS yang terdiri dari dua dimensi sebagai parameter, yaitu sumber daya pendukung dan aktivitas literasi. Keberadaan perpustakaan, sudut baca, jumlah koleksi buku, keberadaan tim literasi, pengelola perpustakaan, dan keterlibatan publik merupakan sumber daya penting agar aktivitas literasi dapat dilakukan. Sementara kegiatan pembiasaan, pengembangan, dan integrasi dengan pembelajaran merupakan bentuk nyata aktivitas literasi di sekolah. Berbagai indikator dari dua dimensi tersebut memiliki skor yang apabila dihitung akan menghasilkan angka yang menunjukkan kondisi pelaksanaan GLS. Model evaluasi ini dapat dimanfaatkan sebagai instrumen pengumpulan data untuk mengetahui kondisi pelaksanaan GLS di setiap satuan pendidikan