KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI ACEH BESAR

Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling adalah Pelaksanaan tugas guru bimbingan dan konseling yang mengacu pada Permendikbud No 111 tahun 2014 meliputi pelaksanaan kegiatan: pengembangan keprofesian, administrasi, 4 komponen program (Layanan: Dasar, Peminatan dan Perencanaan individual, Responsif dan Dukungan sistem), 4 bidang layanan (Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir), serta pelaksanaan kegiatan tambahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) gambaran kinerja guru bimbingan dan konseling pada Sekolah Menengah Atas di Aceh Besar dan (2) faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja guru BK pada Sekolah Menengah Atas di Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah 27 orang Guru BK yang tersebar di 19 sekolah dan keseluruhan populasi di jadikan sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala likert yang telah termodifikasi dan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gambaran kinerja guru bimbingan dan konseling pada Sekolah Menengah Atas Di Aceh Besar berada pada kategori sedang (Kurang Profesional) dengan nilai rata-rata 143,11 dan frekuensi 19 orang (70%) hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru BK dalam melaksanakan 4 komponen program dan 4 bidang layanan, selain daripada itu kinerja guru BK yang kurang profesional juga di pengaruhi oleh kurang maksimal dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan keprofesian, kegiatan administrasi dan pelaksanaan kegiatan tambahan (2) hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua, yaitu faktor Internal dengan perolehan tinggi dan frekuensi 21 orang (78%) hal ini di sebabkan oleh kondisi kesehatan Guru BK yang baik sehingga tidak menghambat kinerjanya dan selain daripada itu faktor kecerdasan/pengetahuan, keterampilan/ kecakapan, bakat, kemampuan/..minat, kepribadian dan cita-cita juga menjadi faktor yang mempengaruhi perolehan hasil tinggi. Selanjutnya untuk faktor External berada pada kategori tinggi dan frekuensi 20 orang (74%) hal ini di sebabkan oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan kerja , lingkungan keluarga dan sarana/ prasarana