ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN PADA FIKSASI INTERNAL FRACTURE FIBULA UNTUK KONDISI BERJALAN DAN NAIK TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Fibula merupakan tulang berukuran lebih kecil yang sejajar dengan tibia di kaki bagian bawah dan membentuk bagian lateral tulang pergelangan. Fibula berfungsi menerima beban untuk menahan bobot tubuh manusia sebesar 15%. Dalam kondisi tertentu, Fibula dapat mengalami patah karena aktivitas yang dilakukan manusia. Salah satu solusi untuk mengatasi patah yang terjadi pada tulang fibula adalah melakukan fiksasi internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh distribusi tegangan untuk menghindari kegagalan fiksasi internal pada kondisi berjalan dan naik tangga dengan menggunakan metode elemen hingga. Beban yang diberikan pada model fibula merujuk pada beban rata-rata orang Indonesia yaitu 63 kg. Variasi beban dilakukan dengan menambah dan mengurangi berat badan orang Indonesia sebesar sepuluh kilogram. Material yang digunakan untuk plate dan screw adalah baja tahan karat 316. Pembebanan diberikan pada model fibula dan implant saat kondisi berjalan dengan time history 3,8 detik dan naik tangga selama 4,5 detik. Hasil analisis tegangan maksimum untuk von Mises stress, shear stress, dan normal stress pada kondisi naik tangga adalah 473,5 MPa, 168,32 MPa, dan 570,61 MPa. Sedangkan hasil analisis tegangan maksimum untuk von mises stress, shear stress, dan normal stress pada kondisi berjalan adalah 473,1 MPa, 147,47 MPa, dan 469,83 MPa. Dari hasil yang didapat, tegangan maksimum terjadi pada lokasi yang sama yaitu plate dan screw