PENGARUH TRANSCEIVER TIDAK IDEAL TERHADAP KETERBATASAN KINERJA SISTEM KOMUNIKASI KOOPERATIF MULTI-HOP

Sistem komunikasi kooperatif pada jaringan nirkabel merupakan topik penelitianyang sedang hangat di bidang telekomunikasi saat ini. Hal ini disebabkankeunggulannya dalam memperluas area cakupan, dan kualitas layanan. Secaraumum, penelitian tentang sistem komunikasi kooperatif hanya mempertimbangkansifat transceiver (pemancar/penerima) yang ideal. Akan tetapi pada praktiknya,suatu transceiver memiliki sifat ketidak-idealan (hardware impairment) berupadistorsi, ateunuasi dan noise yang menyebabkan penurunan kinerja sistem. Distorsipada tranceiver yang tidak ideal dapat disebabkan oleh salah satu atau lebih dariketiga faktor berikut yaitu: derau fasa (phase noise), ketidakseimbangan In-phaseand Quadrature (I/Q) atau disebut dengan I/Q imbalance, dan High PowerAmplifier (HPA). Penelitian ini menganalisis pengaruh ketidak-idealan transceiveryang disebabkan oleh ketiga faktor di atas terhadap keterbatasan kinerja sistemkomunikasi kooperatif multi-hop dengan protokol Amplify-and-Forward (AF) danDecode and Forward (DF) melalui kanal Nakagami-m. Kinerja dianalisis denganmenggunakan parameter outage probability, throughput, dan Error VectorMagnitude (EVM) sebagai parameter untuk menentukan batasan dasar kinerja.Hasil simulasi menunjukkan kinerja dari sistem komunikasi kooperatif multi-hopberupa outage probability dan throughput dengan transceiver tidak ideal, dapatditingkatkan dengan menambahkan jumlah hop menggunakan protokol AF, dengangain kanal yang bervariasi (variable gain). Selain itu, hasil simulasi menunjukkanketerbatasan kinerja dari sistem komunikasi kooperatif dibatasi oleh levelimpairment berupa nilai EVM yang ada pada transceiver. Kata kunci: Sistem komunikasi kooperatif, Multi-hop, Impairment, Transceivertidak ideal, AF, DF, EVM