Upaya Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Metode Temuan Terbimbing pada Siswa Kelas 5 SDN Blotongan 03 Semester II Tahun Pelajaran 2012 / 2013

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah penyampaian materi Bahasa Indonesia didalam kelas cenderung bersifat konvensional dan pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher Oriented), mengakibatkan pembelajaran berlangsung dengan membosankan. Kondisi siswa dengan karakter pinggiran kota menjadikan karakter anak yang cendrung meremehkan proses belajar. Dilihat dari hasil observasimendapati hanya segelintir siswa saja yang memperhatikan proses belajar mengajar dengan baik. Dari segi keaktifan siswa, cenderung sifat aktifnya disalahgunakan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode temuan terbimbing pada siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan McTaggart dengan menggunakan siklus yang langkahnya adalah perencanaan, implementasi tindakan dan observasi, dan refleksi. Teknik analisis yang terdiri dari prosentase, rata-rata, dan skor minimalmaksimal. Penelitian ini menggunakan metode temuan terbimbing yang terdiri dari 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 18 siswi perempuan dan 22 siswa laki-laki. Hasil yang diperoleh melalui penggunaan metode temuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga, jalan Fatmawati Prampelan, Kelurahan Blotongan , Kecamaran Sidorejo, Kota Salatiga semester 2 tahun 2012/2013. Hal ini Nampak pada hasil perolehan rata-rata Bahasa Indonesia pada prasiklus, siklus I dan siklus II yakni dengan KKM yaitu = 63 pada kondisi awal 25% menjadi 92.5% pada siklus I dan meningkat menjadi 97,5% pada siklus II. Terjadi peningkatan rata-rata kelas dari 53,25 pada prasiklus kemudian 90.125 pada siklus I dan 93,9375 pada siklus II. Peningkatan skor minimal dari 0 pada sebelum siklus, menjadi 50 pada siklus I dan siklus II. Peningkatan skor maksimal dari 90 sebelum tindakan menjadi 100 pada siklus I dan siklus II. Saran bagi guru pada waktu pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya lebih sering melatih siswa dengan menggunakan metode temuan terbimbing agar pembelajaran lebih menarik sehingga dapat meningkatkan partisipasi siswa, penguasaan konsep siswa dan meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia