Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Berbantuan LKS pada Siswa Kelas 6 SD Negeri 1 Buayan Semester 2/2012-2013

Matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit dan tidak menarik oleh siswa, sehingga hasil belajar Matematika menjadi rendah. Untuk itu diperlukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif guna menumbuhkan rasa senang terhadap pelajaran Matematika yang dampaknya dapat meningkatkan hasil belajar Matematika. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS pada SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013, dan bagaimana langkah-langkah pembelajarannya. Model pembelajaran ini berorientasi pada keterlibatan siswa untuk menemukan konsep-konsep Matematika melalui pengalaman belajar, mengutamakan kerjasama antar siswa pada kelompoknya untuk membantu kesulitan belajar siswa secara individu. Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus, pada setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain tes, observasi, dokumentasi dan wawancara. Data kuantitatif dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis deskriptif komparatif, sedangkan data kualitatif dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan terhadap hasil belajar Matematika, pada Siklus 1 siswa yang mencapai hasil tuntas sebanyak 70,4% atau sebanyak 19 siswa, sedangkan yang tidak tuntas adalah 29,6% atau 8 siswa dengan nilai rata-rata kelas 74,1. Pada Siklus 2 siswa yang mencapai hasil tuntas meningkat menjadi 88,9% atau sebanyak 21 siswa, sedangkan yang tidak tuntas sebesar 11,1% atau sebanyak 3 siswa dengan nilai rata-rata kelas 86,3. Jika dibandingkan dengan nilai Pra Siklus dari 27 siswa yang hasil belajarnya tuntas hanya 55,6% atau sebanyak 15 siswa, sedangkan yang belum tuntas sebesar 44,4% atau sebanyak 12 siswa dengan nilai rata-rata kelas 67,0, maka pembelajaran ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Rata-rata skor keaktifan siswa dalam pembelajaran dari Siklus 1 ke Siklus 2 juga meningkat dari 74,4 menjadi 81,1. Rata-rata skor kerjasama siswa meningkat dari 74,8 menjadi 81,9. Dan rata-rata skor tanggung jawab siswa meningkat dari 75,2 men jadi 82,2. Berdasarkan hasil tersebut, maka Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil.Oleh sebab itu, disarankan guru dalam proses belajar hendaknya menerapkan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berbantuan LKS untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini dikarenakan pembelajarantersebut menyenangkan, melibatkan siswa secara aktif, dapat meningkatkan motifasi belajar siswa sehingga terbukti dapat meningkatkan hasil belajar