Upaya Peningkatan Hasil Belajar dan Keaktifan Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Metode Discovery Learning Siswa Kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah kurang menariknya metode yang digunakan dalam pembelajaran terhadap mata pelajaran IPA, sehingga mengakibatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa melalui metode Discovery Learning di kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 01 Salatiga. Jenis penelitian tindakan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model PTK yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart dengan langkah-langkah menjekaskan tujuan, member motivasi, menyusun hipotesis, membuktikan, mengumpulkan data dan mengevaluasi kegiatan penemuan. Pada siklus I terdiri dari 3 dan 2 pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Kumpulrejo 1 Salatiga sebanyak 23 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes (tes objektif), observasi (observasi aktifitas dan observasi kegiatan pembelajaran guru). Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Tekik analisis yang digunakan adalah observasi dan tindakan variabel, setelah didapatkan data tiap siklus, kemudian dilakukan perbandingan antar siklus yang meliputi distribusi frekuensi, mean, skor minimal-maksimal, prosentase. Hasil penelitian pada hasil belajar siswa menunjukkan kondisi awal siswa yang mencapai KKM terdapat 9 siswa (39%), pada siklus I terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu terdapat 17 siswa (74%), dan pada siklus II terdapat 20 siswa (87%). Kondisi awal siswa yang keaktifannya rendah bejumlah 10 siswa (45%), dan setelah dilakukan penelitian pada siklus I siswa yang keaktifan belajarnya rendah bejumlah 6 siswa (26%) dan siklus II keaktifan belajarnya rendah berjumlah 3 siswa (12%).Peningkatan keaktifan belajar siswa dengan kriteria sangat tinggi dikondisi awal yang berjumlah 1 siswa dengan presentase 4%, menjadi 4 siswa dengan presentase 17% pada siklus I dan 8 siswa dengan presentase 35%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa