Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Dan Menulis Melalui Metode Pembelajaran ScramblePada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 Semester I SDN Kasepuhan 01 Kecamatan Batang Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/ 2014

Berdasarkan pengamatan hasil belajar siswa kelas 1 SDN Kasepuhan 01 Kecamatan Batang Kabupaten Batang diketahui bahwa banyak siswa kelas 1 sampai pertengahan pertama masih kesulitan membaca dan menulis seperti dialami kelas 1 SD Negeri Kasepuhan 01 Kecamatan Batang. Dari 30 siswa yang mencapai KKM (62%) dan yang sudah lancar membaca dan menulis hanya 12 siswa (40%) sedangkan yang nilainya di bawah KKM 18 siswa (60%). Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah melalui model pembelajaran Scramble dapat meningkatkan keterampilan membaca dan meulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 1 semester I SD Negeri Kasepuhan 01 Kecamatan Batang?. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2013, bertempat di kelas 1 SD Negeri Kasepuhan 01 Kecamatan Batang. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus yang terdiri dari tiga kali pertemuan dalam satu siklus, setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.Teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif terhadap data berupa dokumen hasil pekerjaan siswa, daftar nilai dan lembar observasi Model pembelajaran Scramble dan media kartu huruf dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca dan menulis permulaan semester 1 tahun pelajaran 2013/ 2014 di SD Negeri Kasepuhan 01 Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pada rata-rata kelas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Rata-rata kelas pra siklus adalah 63,9 setelah dilakukan tindakan siklus 1 rata-rata menjadi 72,5 dengan kata lain, terjadi peningkatan sebesar 8,6%. Kemudian dilakukan tindakan siklus 2 dengan perolehan ratarata kelas 74,2. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 0,7%. Ketuntasan hasil belajar siswa juga megalami peningkatan dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Jumlah keseluruhan kelas 1 adalah 30 orang siswa. Pada pra siklus, sebanyak 12 orang siswa (40%) sudah tuntas, tetapi sisanya masih sebanyak 18 orang siswa (60%) belum tuntas. Pada siklus 1, sebanyak 23 orang siswa (77%) sudah tuntas, sedangkan 7 siswa (23%) belum tuntas, setelah dilaksanakan siklus 2, sebanyak 28 siswa mendapat nilai di atas rata-rata KKM (93%), sedangkan sisanya 2 siswa belum mencapai KKM (7%) atau ketuntasan mencapai 93%. Dengan demikian, pelaksanaan tindakan kelas siklus 2 dinyatakan berhasil