Model Pembelajaran Kooperatif Metode TSTS (Two Stay Two Stray) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIB, SD Negeri 1 Jeruk, Selo, Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Metode ceramah yang digunakan guru mengakibatkan keaktifan siswa kelas VB SDN 1 Jeruk dalam pembelajaran IPS rendah sehingga mengakibatkan hasil belajar IPS siswa rendah. Hasil belajar IPS yang rendah dibuktikan oleh 13 siswa (59%) mendapatkan nilai dibawah KKM (= 62). Berdasarkan masalah tersebut diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan taraf berpikir siswa menjadi lebih aktif untuk memahami materi pada mata pelajaran IPS, salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat diimplementasikan adalah model pembelajaran kooperatif metode two stay two stray. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif metode two stay two stray siswa kelas VIB. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Jeruk Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIB yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas kolaboratif dengan guru kelas yang dilakukan melalui dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Data penelitian keaktifan belajar siswa diperoleh melalui lembar observasi dan hasil belajar IPS diperoleh melalui soal tes evaluasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu keaktifan siswa meningkat dengan kriteria baik dan sangat baik dan hasil belajar siswa mencapai nilai = 62 dengan ketuntasan klasikal 100% tuntas. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar IPS dari kondisi pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Kondisi pra siklus menunjukkan keaktifan belajar siswa rendah yaitu siswa dengan kriteria keaktifan kurang 14% dan siswa dengan kriteria keaktifan cukup 84%. Pada siklus I keaktifan belajar siswa yang dicapai yaitu siswa dengan kriteria keaktifan cukup 9%, siswa dengan kriteria keaktifan baik 64% dan siswa dengan kriteria keaktifan sangat baik 27%. Pada siklus II keaktifan belajar siswa yang dicapai yaitu siswa dengan kriteria keaktifan baik 14% dan siswa dengan kriteria keaktifan sangat baik 86%. Peningkatan hasil belajar IPS siswa pada kondisi pra siklus, siklus I dan siklus II yaitu pada pra siklus yang tuntas 9 siswa (41%). Pada siklus I yang tuntas 20 siswa (91%). Pada siklus II semua siswa yang terdiri dari 22 siswa sudah memenuhi KKM atau dapat dikatakan tuntas 100%. Berdasarkan data hasil analisis yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif metode two stay two stray dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS pada siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk Selo Kabupaten Boyolali