Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa dengan Menggunakan Model Discovery pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga Tahun 2013/2014

Latar belakang penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar IPA masih berada di bawah KKM 7,5 karena masih menerapkan model pembelajaran yang konvensional. Peneliti akan melakukan tindakan untuk mengatasi masalah dengan menerapkan model pembelajaran discovery (penemuan) yang bertujuan untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran discovery (penemuan) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA kelas 5 di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan model Brunner dengan langkah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Pada setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 01. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis ketuntasan untuk melihat ketuntasan siswa dan analisis deskriptif komparatif dengan membandingkan keaktifan dan hasil belajar prasiklus, siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran discovery (penemuan) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA. Hal ini terlihat pada pelaksanan tindakan siklus I skor rata-rata keaktifan sudah mencapai rata-rata 26,03 dan hasil belajar IPA pada siklus I mencapai rata-rata 75,03 dengan ketuntasan belajar sebesar 71%, mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar IPA prasiklus yang hanya 67,83. Berdasarkan hasil tindakan siklus I menunjukkan peningkatan, namun peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA belum dapat memenuhi indikator keberhasilan keaktifan dan hasil belajar IPA yang ditetapkan yaitu 35%. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II skor rata-rata keaktifan menjadi 35,11 dan rata-rata hasil belajar IPA siklus II meningkat menjadi 80,93 dengan ketuntasan belajar 90%. Peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA pada siklus II memenuhi indikator keberhasilan keaktifan dan hasil belajar IPA yang ditetapkan yaitu 35%