Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tema Pengalaman Melalui Model Pembelajaran Sq3r Siswa Kelas III SD 2 Ngemplak Kecamatan Undaan Kudus Semester I Tahun 2012/2013

Saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas III dilakukan berdasarkan muatan pelajaran. Pembelajaran ini tidak sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala sesuatu secara utuh (holistic). Pembelajaran ini menyebabkan kurang mengembangkan pola pikir sehingga hasil belajar siswa menjadi turun. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru masih menggunakan pembelajaran secara tradisional. Guru belum menerapkan metode dan pendekatan yang variatif dan inovatif. Untuk itu, perlu pembelajaran yang bervariatif dan inovatif. Dengan pembelajaran variatif dan inovatif diharapkan dapat mengurangi kebosanan, meningkatkan peran aktif siswa, yang pada akhirnya akan terjadi peningkatan hasil belajar. Salah satu bentuk model pembelajaran yang dapat meningkatkan peran aktif siswa adalah model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran dengan langkah-langkah siswa menyimak dan mencatat kata kunci, membuat pertanyaan, membaca dan mencari jawaban, mempertimbangkan jawaban dan mereview kembali jawaban. Berdasarkan keterangan di atas, masalah yang dirumuskan adalah: “Apakah pembelajaran tema pengalaman dengan menggunakan model pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD 2 Ngemplak Undaan Kudus semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar tema pengalaman melalui model pembelajaran SQ3R siswa kelas III SD 2 Ngemplak Undaan Kudus semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek yang diteliti adalah siswa kelas III yang berjumlah 20 orang. Model PTK yang digunakan model spiral dari Kemmis dan Targat dengan dua siklus dengan langkah-langkah yang dimulai dari perencanaan, implementasi dan observasi, serta refleksi. Teknik analisis yang digunakan statistik sederhana yaitu distribusi frekuensi, mean, skor minimal-maksimal dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa pada tema pengalaman melalui model pembelajaran SQ3Rdari kondisi pra siklus (awal) 40% ke siklus 1 sebesar 55% dan siklus 2 sebesar 85%. Dilihat dari rata-rata menunjukkan peningkatan dari pra siklus dengan rata-rata 59,5, siklus 1 dengan rata-rata 64,5, dan siklus 2 dengan rata-rata 73,5 dengan skor minimal pra siklus 30, siklus 1 dengan skor 50, siklus 2 dengan skor 50. Sedangkan skor maksimal pra siklus sebesar 80, siklus 1 sebesar 80, siklus II sebesar 90. Ini berarti ada peningkatan rata-rata prestasi belajar dari pra siklus, siklus 1, siklus 2. Ini semua dikarenakan adanya tindakan dalam proses pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran SQ3R. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bahwa model pembelajaran SQ3Rperlu diterapkan di kelas III untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini disarankan untuk sebagai pengembangan penelitian SQ3Rdan hasil belajar untuk lingkup lebih luas