Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Penerapan Pembelajaran Model Numbered Heads Together (NHT) bagi Siswa Kelas 2 SDN Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Semester I Tahun 2012/2013

Latar belakang masalah penelitian ini adalah pendidikan dasar memberikan fondasi awal terciptanya masyarakat belajar. Pembentukan sikap dan karakter masyarakat belajar sangat dibutuhkan setiap siswa, oleh karena itu aktivitas dan kreativitas guru dalam menyampaikan materi serta dalam pemilihan model yang tepat merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan prestasi belajar siswa.Permasalahan penelitian adalah peningkatan hasil belajar Matematika tentang penggunaan alat ukur waktu dengan model pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) pada siswa kelas 2 SDN Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati semester I tahun 2012/2013.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis S. dan Mc. Taggart R. dengan menggunakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni: 1) perencanaan tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation), dan 3) refleksi (reflection). Subyek penelitian adalah siswa kelas 2 SD Negeri Panggungroyom 01 Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 41 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan teknik observasi, dan dokumentasi. Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi jumlah, mean, skor minimal-maksimal, persentase, membandingkan dan grafik/diagram.Dari hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar Matematika siswa kelas 2 SDN Panggungroyom 01 Wedarijaksa Pati dalam pembelajaran Matematika. Hal ini nampak pada skor rata-rata pada kondisi pra siklus sebesar 71, siklus I naik menjadi 77 dan pada siklus II naik lagi menjadi 86. Adapun ketuntasan belajar klasikal pada kondisi pra siklus 39,1%, siklus I naik menjadi 73,2% dan pada siklus II naik menjadi 82,9%. Sedangkan skor minimal pada kondisi pra siklus sebesar 40, pada siklus I naik menjadi 52, dan pada siklus II menjadi 53. Sedangkan skor maksimal pada kondisi prasiklus sebesar 97, pada siklus I naik menjadi 100, dan pada siklus II tetap 100. Saran dalam penelitian ini, pertama guru hendaknya menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) lebih lanjut penggunaan pendekatan lain pada kompetensi-kompetensi lain, kedua kepada guru mampu mendorong siswa aktif mengikuti pembelajaran Matematika, sehingga belajar Matematika yang menakutkan menjadi menyenangkan, ketiga kepada guru lebih kreatif dalam menggunakan pendekatan belajar dalam proses pembelajarannya