Transparansi Laporan Keuangan pada Organisasi Keagamaan : Studi Kasus pada Gereja Kristen di Salatiga

Penelitian yang menggunakan metode deskriptif ini membahas tentang gambaran transparansi laporan keuangan gereja kepada jemaat dan faktor-faktor yang mempengaruhi transparansi tersebut. Melihat bagaimana prosedur yang digunakan mulai dari pemilihan pengurus, pemisahan tugas pengurus keuangan, tahap pembuatan rancangan kegiatan dan anggaran, proses pembuatan laporan pertanggungjawaban, dan bentuk transparansi laporan keuangan kepada jemaat. Penelitian ini menggunakan dua metode. Menggunakan metode wawancara yaitu kegiatan tanya jawab dengan pihak internal gereja seperti Gembala Sidang, Majelis Gereja, Pendeta, atau bagian keuangan gereja yang dianggap mengerti tentang keuangan gereja. Selain itu data diperoleh dengan cara pengumpulan bentuk laporan keuangan pada warta jemaat atau media lain yang dipakai. Dua cara ini digunakan untuk mengumpulkan memperoleh data dari lima denominasi yang ada di Salatiga yaitu, Protestan, Pentakosta, Bethel, Advent dan Baptis. Diambil sampel sebanyak 10 gereja dari populasi sebanyak 70 gereja berdasarkan denominasi yang ada. Berdasarkan data yang diperoleh dari gereja sampel, dapat disimpulkan bahwa transparansi laporan keuangan gereja sampel kepada jemaat bervariasi antara satu gereja dengan gereja lainnya. Perbedaan transparansi laporan keuangan tiap gereja dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor. Faktor tersebut meliputi jumlah jemaat, pendidikan jemaat, usia gereja, pedoman/ peraturan tentang akuntansi gereja, dan proses pertanggungjawaban yang dimulai dari pemilihan pengurus gereja