Perbedaan Pengaruh Metode Group Investigation dan Metode Jigsaw Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 7 Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 SMP N I Bergas Kabupaten Semarang

Dalam pnelitian ini ketidaktepatan dalam penggunaan suatu metode dapat menimbulkan kebosanan siswa, siswa kurang memahami materi dan siswa cenderung monoton sehingga menimbulkan sikap yang acuh terhadap mata pelajaran. Daya tarik suatu pelajaran terletak pada dua hal yaitu mata pelajaran itu sendiri dan cara guru mengajar. Akan tetapi dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional yaitu pembelajaran yang menjadikan guru subjek yang aktif, sedangkan peserta didik merupakan objek yang pasif. Sementara itu proses belajar mengajar yang berkembang di kelas pada umumnya ditentukan oleh peran guru dan peserta didik sebagai individu- individu yang terlibat langsung di dalam proses pembelajaran.Seorang guru bukanlah hanya mengembangkan ilmu pengetahuan,tetapi lebih kepada kemampuannya melaksanankan pembelajaran yang menarik untuk siswa sehingga siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode group investigation dan metode jigsaw terhadap hasil belajar PKn siswa kelas 7 SMP N I Bergas semester genap tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 7B dan 7D SMP N I Bergas, kelas 7B dengan jumlah 33 siswa sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode jigsaw, sedangkan kelas 7D dengan jumlah 33 siswa sebagai kelas kontrol yang diajar menggunakan metode group investigation. Analisis perbedaan menggunakan analisis uji T-test dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows, analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode group investigation dan metode jigsaw terhadap hasil belajar PKn siswa kelas 7 SMP N I Bergas. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan metode jigsaw dengan pesertadidik kelas kontrol yang menggunakan metode group investigation pada mata pelajaran PKn SMP N I Bergas. Terbukti pada hasil pembelajaran kelas eksperimen dengan nilai rata-rata sebesar 81,97 sedangkan pada kelas control sebesar 76,36. Pada uji t dengan SPSS 16.00 nilai signifikansi Sig. ( 2-tailed ) adalah 0,003. Dengan probabilitas signifikansi 0,003 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho : yang berbunyi tidak ada perbedaan rata-rata nilai pos tes antara kelas eksperimen dan kontrol ditolak Dan Ha : yang berbunyi ada perbedaan rata-rata nilai post tes kelas eksperimen dan kelas kontrol diterima. Artinya bahwa ada perbedaan signifikan antara hasil belajar kelas 7D yang diajar dengan metode Group Investigation dan hasil belajar kelas 7B yang diajar dengan metode Jigsaw. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Jigsaw lebih baik hasil belajarnya dari pada siswa yang menggunakan metode Group Investigation