Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe STAD dengan Bantuan Mistar FPB pada Siswa Kelas 6 SD Negeri Pungangan 02 Tahun Pelajaran 2013 / 2014

Berdasarkan pengamatan hasil belajar siswa kelas 6 SD Negeri Pungangan 02 diketahui bahwa pencapaian nilai matematika masih rendah. Nilai rata-rata yang diperoleh 32% sedangkan KKM yang harus dicapai 70. Berdasakan latarbelakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD berbantuan media mistar FPB dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK pada siswa kelas 6 SD Negeri Pungangan 02 Semester I Tahun Pelajaran 2013 / 2014?. Adapun tujuan ini adalah mengetahui apakah dengan menggunakan metode kerja kelompok dan perbantuan media mistar FPB hasil belajar meningkat. Sesudah diadakan penelitian dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD perbantuan media mistar FPB ketuntasan belajar siswa mencapai 94% (15siswa) dari 16 siswa. Dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD perbantuan media mistar FPB ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan, yaitu presentase siswa tuntas belajar 94% telah tercapai setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD perbantuan media mistar FPB dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang KPK dan FPB pada siswa kelas 6 SD Negeri Pungangan 02 Tahun Pelajaran 2013 / 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian ini terdiri dua siklus dan masing-masing siklus meliputi dua kali pertemuan. Penelitian dilakukan di SD Negeri Pungangan 02, teknik pengumpulan datanya adalah observasi, teknik dokumentasi dan tes. Teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD perbantuan media mistar FPB dibagi dua siklus yaitu pada siklus yaitu pada siklus I dimana penulis, hanya ceramah saja hanya 32% (5 siswa) pada prasiklus yang mencapai ketuntasan belajar. Setelah dilakukan kegiatan perbaikan pembelajaran dengan metode kerja kelompok ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 63% (10 siswa) pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 94% (15 siswa). Begitu juga pada perolehan nilai rata-rata pada kondisi prasiklus 32% sedangkan pada siklus I memperoleh 63% pada siklus II meningkat lagi menjadi 94%