Upaya Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis IPS Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Siswa Kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah peningkatan keterampilan berpikir kritis IPS dapat diupayakan melalui model pembelajaran Think Pair Share (TPS) siswa kelas 4 SD Negeri 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model PTK yang digunakan adalah model spiral dari Kemmis, S. dan Mc Taggart, R dengan menggunakan tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan dan pengamatan, dan 3) refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas SD Negeri Ujung-Ujung 02 kecamatan Pebelan Kabupaten Semarang sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data dengan non tes (observasi). Adapun instrumen penelitiannya dengan menggunakan rubrik keterampilan berpikir kritis, rubrik karakter dan lembar observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yaitu perbandingan antar siklus yang meliputi distribusi frekuensi, diagram dan persentase. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan frekuensi siswa dengan keterampilan berpikir kritis pada klasifikasi tinggi pada kelas 4 di SD N Ujung-Ujung 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan kompetensi dasar mengenal permasalahan sosial di daerahnya setelah menggunakan model pembelajaran TPS. Pada tahap mengidentifikasi di siklus 1 mencapai 33,3% meningkat 50% menjadi 83,3%, pada siklus 2 dan meningkat 16,7% menjadi 100% pada siklus 3. Pada tahap merumuskan masalah di siklus 1 mencapai 44,4% meningkat 22,2% menjadi 66,7%, pada siklus 2 dan meningkat 33,3% menjadi 100% pada siklus 3. Pada tahap mengumpulkan data di siklus 1 mencapai 22,2% meningkat 33,3% menjadi 55,6% pada siklus 2 dan meningkat 44,4% menjadi 100% pada siklus 3. Pada tahap menganalisis data di siklus 1 mencapai 22,2% meningkat 50% menjadi 77,8% pada siklus 2 dan meningkat 22,2% menjadi 100% pada siklus 3. Pada tahap menemukan cara menangani masalah di siklus 1 mencapai 33,3% meningkat 22,2% menjadi 55,6% pada siklus 2 dan meningkat 44,4% menjadi 100% pada siklus 3. Pada tahap mengambil keputusan di siklus 1 mencapai 22,2% meningkat 44,4% menjadi 66,7% pada siklus 2 dan meningkat 33,3% menjadi 100% pada siklus 3. Pada tahap mengevaluasi di siklus 1 mencapai 33,3% meningkat 44,4% menjadi 77,8% pada siklus 2 dan meningkat 22,2% menjadi 100% pada siklus 3. Pada tahap mempresentasikan di siklus 1 mencapai 22,2% meningkat 66,7% menjadi 88,9% pada siklus 2 dan meningkat 11,1% menjadi 100% pada siklus 3. Sedangkan peningkatan karakter siswa pada klasifikasi baik juga terlihat tiap siklus. Pada karakter kerjasama di siklus 1 mencapai 22,2% meningkat 44,4% menjadi 66,7% pada siklus 2 dan meningkat 33,3% menjadi 100% pada siklus 3. Pada karakter tanggung jawab di siklus 1 mencapai 33,3% meningkat 50% menjadi 83,3% pada siklus 2 dan meningkat 16,7% menjadi 100% pada siklus 3. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS SD untuk kompetensi dasar mengenal permasalahan sosial didaerahnya terutama dalam menggunakan model pembelajaran TPS untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa