Perbedaan Interaksi Sosial Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Keikutsertaan dalam Organisasi di Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan interaksi sosial mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga berdasarkan keikutsertaan organisasi yang ada di Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Teknik pengumpulan data dilakukan pada 42 mahasiswa yang mengikuti organisasi dan 103 mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi, dengan metode angket dengan item skala Psikologi interaksi sosial. Teknik analisis data dilakukan dengan Uji Beda Mann Whitney, dimana Uji Beda Mann Whitney digunakan untuk mencari perdedaan. Hasi Uji Beda Mann Whitney didapat tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 , sehingga H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada perbedaan interaksi sosial yang signifikan antara mahasiswa yang mengikuti organisasi dan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi. Hal ini juga diperkuat dengan melihat nilai mean pada mahasiswa yang mengikuti organisasi sebesar 96,11 dan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi sebesar 63,58 dimana kemampuan interaksi sosial mahasiswa yang mengikuti organisasi lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi perbedaan rata-rata sebesar 32,53. Hasil dari penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan kemampuan interaksi sosial antara mahasiswa yang mengikuti organisasi dan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2008, 2009 dan 2010 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dimana mahasiswa yang mengikuti organisasi memiliki kemampuan interaksi sosial yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi. Kemampuan interaksi sosial mahasiswa yang mengikuti organisasi lebih baik mungkin disebabkan karena hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubunngan saling timbal balik. Dalam organisasi sering terjadi hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain, hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan interaksi sosial seseorang yang lebih baik