Intensi Prososial pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan

Lembar Pengesahan tidak disertai tanda tangan dosen pembimbingPenelitian ini berawal dari adanya kemungkinan terhambatnya perkembangan perilaku prososial pada remaja yang tinggal di panti asuhan, sementara di sisi lain perilaku prososial memiliki manfaat yang positif, tidak hanya bagi orang lain yang merasakan prososial, tetapi juga bagi pelaku prososial. Perkembangan perilaku prososial pada remaja, juga merupakan salah satu cara untu mengatasi perkembangan perilaku anti sosial, yang seringkali ada dalam diri remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran intensi dari perilaku prososial remaja panti asuhan, di mana intensi merupakan predictor terbaik terhadap terjadinya perilaku. Dengan mengetahui gambaran tiap aspek intensi, diketahui pula gambaran tiap aspek intensi prososial remaja panti asuhan, informasi ini yang nantinya dapat digunakan untuk mengintervensi perkembangan perilaku prososial. Intensi mencakup tiga aspek, yaitu sikap terhadap objek, norma subyektif, dan persepsi atas kontrol perilaku (Azjen, 2005). Metode yang dipakai adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala intensi prososial untuk mengetahui gambaran intensi prososial remaja panti asuhan. Sampel yang digunakan adalah 65 remaja panti asuhan, dari kelas 1 SMP sampai kelas 3 SMA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum remaja yang tinggal di panti asuhan memiliki tingkat intensi prososial yang tinggi, dengan aspek sikap terhadap perilaku merupakan aspek paling dominan yang berkembang dalam diri remaja. Hal ini menunjukkan diri remaja dan situasi panti asuhan tersebut dapat mengembangkan intensi prososial dengan baik, dan untuk lebih mengembangkan intensi prososial tersebut dapat mengarah kepada perkembangan aspek sikap terhadap perilaku