Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Penerimaan Ibu Terhadap Anak Retardasi Mental di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sendang Mulyo Semarang

Lembar Pengesahan tidak disertai tanda tangan dosen pembimbingPenerimaan Ibu merupakan proses yang aktif di mana ibu secara sadar berusaha untuk mengenali, memahami, dan memecahkan masalah, namun tetap saja perasaan negatif yang sebelumnya terbentuk tidak pernah hilang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosi dengan penerimaan ibu terhadap anak yang mengalami retardasi mental di Sekolah Luar Biasa (SLB). Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sendang Mulyo Semarang dengan jumlah subyek 69. Kecerdasan Emosi diukur dengan menggunakan skala kecerdasan emosi menurut Golemen (2002) yang item-item di dalamnya dikembangkan peneliti, berdasarkan aspek-aspeknya terdiri dari mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain. Penerimaan ibu diperoleh dari skala penerimaan ibu menurut Rohner (2009) yang item-item di dalamnya dikembangkan peneliti, berdasarkan aspek-aspeknya terdiri dari kehangatan, kasih sayang, bersikap dingin, permusuhan, ketidakacuhan serta penolakan yang tidak terdefinisi. Analisis data dilakukan dengan analisis uji korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan penerimaan ibu terhadap anak retardasi mental