Pola Komunikasi Organisasi dalam Lembaga Kemahasiswaan

Lembar Pengesahan tidak disertai tanda tangan dosen pembimbingPada hakikatnya manusia memerlukan komunikasi dalam berhubungan dengan orang lain. Komunikasi adalah faktor terpenting dalam interaksi antar manusia (individu) maupun antar individu dengan kelompok (organisasi). Tanpa komunikasi, fungsi organisasi tidak akan mungkin berjalan. Jadi komunikasi adalah jantung sebuah organisasi. Karena individu unik dan punya kepentingan masing-masing, maka dalam proses komunikasi tentu ada kendala atau hambatan. Hambatan dalam berkomunikasi itulah yang disebut distorsi. Penelitian ini mengambil lokasi di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dengan tujuan mendiskripsikan pola komunikasi pada Senat Mahasiswa Universitas (SMU) UKSW Salatiga serta distorsi yang mempengaruhi pola komunikasi tersebut. Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Beberapa hal yang ditemukan dalam penelitian ini adalah, bahwa SMU periode 2009-2010 telah dengan sadar melakukan pola komunikasi yang dapat dikategorikan kedalam tiga pola, yakni komunikasi vertikal, horisontal maupun diagonal; namun pola komunikasi yang dilakukan masih kurang efektif, walaupun secara kelembagaan “aturan� tentang pola komunikasi LK sangat jelas tertuang dalam Ketentuan Umum Keluarga Mahasiswa (KUKM) dan Skenario Pola Pembinaan Mahasiswa (SPPM). Ketidak-lancaran komunikasi di SMU ditunjukan oleh beberapa hal, antara lain: a). Beberapa fungsioaris yang mengundurkan diri; b). Adanya beberapa program SMU yang tidak berjalan dan; c). Adanya sanksi yang dikeluarkan BPMU kepada salah satu kepanitiaan kegiatan SMU. Sedangkan beberapa faktor distorsi yang ditemukan berpengaruh terhadap pola komunikasi di SMU adalah: a) sikap pemimpin dan gaya kepemimpinan; b) Perbedaan status; dan c) Pengaruh Emosi.In natural, human needs to communicate in having relation with other. Communication is the most important factor of the human interaction between both of individual to individual and individual to group (organization). Without communication, the function of organization is impossible to run. Therefore, communication is the organization’s heart. Because each individual is unique and has an importance, there are any boundaries in communciatoin process surely. The boundaries in communicating is called distortion. The research was done in Satya Wacana Christian University, in order to describe the pattern of communication at UKSW’s Senat Mahasiswa Universitas (SMU) of Salatiga and also the distortion influencing that pattern of communication. To answer the purpose of research, it was used qualitative methode with research type was descriptive research. Many results found were that SMU in period 2009-2010 has consciously done the communication pattern which is categorized in three patterns, that are vertical communication, horizontal communication, and diagonal communication; however the communication pattern done was not effective, eventhough institutionally “the rules� of communicatin pattern of LK was clearly cited in KUKM and SPPM. The effectiveness of communication in SMU was present by a) many person of functionaries resigned; b) many programs of SMU was not run nd c) any sanction issued by BPMU to the management of one SMU agenda. While the distortion factors found influence the communication pattern in SMU was: a) leader attitude and leadership style; b) status differences; and a) emotion influence