Pencatatan Transaksi oleh Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Ambarawa

Usaha mikro dan kecil (UMK) merupakan bagian terpenting yang berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, salah satunya di Indonesia. Meskipun jumlah UMK terus berkembang, namun kondisi di lapangan menunjukkan banyak permasalahan. Fakta yang ada menunjukkan bahwa banyak pelaku usaha mengalami kesulitan dalam memisahkan antara uang pribadi dengan uang untuk usaha sehingga membuat modal untuk pengembangan usaha lama kelamaan terkikis habis. Adanya suatu pencatatan transaksi tentu sangat dibutuhkan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis praktek pencatatan transaksi pada usaha mikro dan kecil. Pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling dimana sampel yang akan digunakan sesuai dengan kriteria usaha berdasarkan asset dan omsetnya. Berdasarkan hasil penelitian, sebesar 43,5 % responden telah menerapkan pencatatan transaksi walaupun belum terorganisasi. Tiga belas responden atau 44,8 % UMK di Kecamatan Ambarawa cenderung sangat sering melakukan pencatatan pada persediaan. Meskipun pengelola UMK banyak yang tidak melakukan pencatatan tetapi mereka sadar bahwa adanya pencatatan transaksi sangat membantu pengelolaan usahanya.Micro and small enterprises (MSEs) are the most important part to improve society’s standard of living, especially in Indonesia. Although the number of MSEs are increasing, but in the reality there are a lot of problems. The facts indicate that many entrepreneurs have a problem in separating their personal money and their business money. So, the capital to develop their business is swept away. The existence of a transactions recording is needed. It is a descriptive research to identify and analyze the practice of a transactions recording and its constraints in micro and small enterprises. It uses a convenience sampling method which samples are match to criteria based on their assets and turn over. The result showed that 43.5 % of respondents have implemented a transactions recording, but it wasn’t organized. There are 44.8 % respondents in Ambarawa district who tend to list their transactions recording on the stock. Although many of them didn’t make a transactions recording, they realized that it is helpful to their business