Sumbang Saran Untuk Pengembangan Penelitian Gandum (Triticum aestivum) di Indonesia (Belajar dari Keberhasilan India)

Makalah disampaikan pada Seminar Sehari Pengembangan Gandum di Indonesia, 31 Agustus 2001, Kerjasama Direktorat Jendral Bina Produksi Tanaman Pangan, Departemen Pertanian dengan PT Bogasari Flour MillsDi Asia tanaman gandum (Triticum aestivum) merupakan salah satu bahan makanan pokok yang cukup penting setelah padi. Penelitian yang sekarang ini dilakukan di berbagai negara menunjukkan bahwa gandum tidak hanya tumbuh dan berproduksi di daerah subtropical dan temperate, tetapi gandum ini dapat juga ditumbuhkan dan dihasilkan di daerah panas seperti tropika Indonesia. Pengembangan budidaya tanaman gandum di Indonesia secara intensif yang melibatkan para peneliti perguruan tinggi negeri dan swasta, peneliti dari lembaga pemerintah serta dukungan dari pihak swasta yaitu PT Bogasari Flour Mills baru berkembang sekitar 2 tahun ini. Walaupun Indonesia telah melepas varietas gandum yang mampu beradaptasi di daerah Indonesia yaitu varietas Nias dan Timor, namun pengembangan selanjutnya varietas tersebut tidak nampak nyata dimasyarakat. Dibandingkan dengan budidaya tanaman padi, sebenarnya tanaman gandum lebih mudah ditumbuhkan, lebih efisien dalam penggunaan air serta tidak menuntut menggunakan tenaga kerja banyak seperti halnya tanaman padi. Namun demikian dalam rangka pengembangan tanaman gandum dan pemasyarakatan tanaman gandum di Indonesia serta agar gandum ini mampu sebagai bahan makanan pokok dimasyarakat Indonesia yang sejajar dengan padi maka perlu dirumuskan beberapa langkah penelitian. Pada dasarnya penelitian yang dilakukan harus memperhatikan aspek teknik budidaya, aspek social dan budaya serta dukungan berbagai pihak yang terkai