HUBUNGAN PEMAAFAN DIRI (SELF-FORGIVENESS) DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

Masa transisi pada tahun pertama menjadi mahasiswa kerap menimbulkan berbagai tekanan. Di sisi lain, mahasiswa diharapkan mampu menghadapi masa tahun pertama dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut, kepuasan hidup memberikan kontribusi penting pada masa tahun pertama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pemaafan diri dengan kepuasan hidup pada mahasiswa tahun pertama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan pendekatan penelitiannya adalah korelasional. Subjek penelitian adalah 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan Skala Pemaafan Diri dan Satisfaction With Life Scale (SWLS). Validitas isi instrumen skala dilakukan oleh expert judgment. Reliabilitas instrumen menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha, estimasi reliabilitas untuk skala pemaafan diri dengan konstruk skala multidimensi, adalah 0.789 (dimensi mengakui tanggung jawab) dan 0.779 (dimensi memperbaharui harga diri), serta untuk skala kepuasan hidup ialah 0,785. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji korelasi dengan Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemaafan diri dengan kepuasan hidup, dengan nilai korelasi sebesar 0.377 dan signifikansi p < 0.05. Hal tersebut mengartikan bahwa semakin tinggi pemaafan diri maka semakin tinggi pula kepuasan hidup, dan sebaliknya, semakin tinggi kepuasan hidup maka semakin tinggi pula pemaafan diri. Kata kunci: pemaafan diri, kepuasan hidup,mahasiswa tahun pertam