Pengaruh Kualitaas Pelayanan,Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pelanggan Dalam Menggunakan Jasa Pengiriman Pada J&T Express Kedung Cowek Surabaya

Perkembangan e-commerce yang semakin berkembang dengan pesat, sehingga mempengaruhi penyedia jasa pengiriman barang di Indonesia. Penyedia jasa pengiriman telah berkembang sangat pesat dan sangat banyak, maka konsumen harus dapat memilih dengan cermat dan pintar akan jasa pengiriman yang digunakan. E-commerce menyebabkan penyedia jasa pengiriman harus memiliki strategi yang baru, sehingga penyedia jasa harus bisa mengikuti perkembangan yang ada agar tidak kalah dari persaingan bisnis layanan pengiriman barang. Salah satu penyedia jasa pengiriman barang yang berkompetisi adalah J&T Express. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan (X1), harga(X2), dan promosi (X3) terhadap keputusan pelanggan(Y) menggunakan jasa pengiriman pada J&T Express Kedung Cowek Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan atau konsumen di J&T Express Kedung Cowek Surabaya, jumlah sampel sebanyak 75 responden menggunakan metode pengambilan sampel Non-Probability Sampling.dengan kriteria minimal berusia 17 tahun dan sudah melakukan minimal pengiriman 1 kali selama 1 bulan.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan versi SPSS 23.0 memperoleh hasil pada uji Validitas didapatkan bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai r hitung > 0,3 sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan valid. Pada Uji Reliabilitas didapatkan bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang ada dalam penelitian ini reliabel dan dapat digunakan. Pada uji normalitas dapat dilihat bahwa Tampilan grafik normal probability plot disimpulkan pola distribusi pada grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mendekati dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga memenuhi asumsi normalitas. Pada Uji Multikolinearitas memiliki nila Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 sehingga dapat dikatakan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi masalah multikoliniearitas