Asuhan Keperawatan Pada Tn.P.K Dengan Hipertensi Diruangan Cempaka Rs Bhayangkara Drs. Titus Ully Kupang

Hipertensi merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hiertensi yang tidak diobati dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyaki lainnya seperti ganguan jantung, stroke, serangan jantung, bahkan kematian mendadak jika tidak dilakukan penangan secara dini. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini untuk mendapatkan gambaran tentang asuhan keperawatan hipertensi. Metode penilitian yang digunakan yakni metode kualitatif dengan desain penilitan studi kasus, dengan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan gambaran tentang asuhan keperawatan pada pasien hipertensi. pengumpulam data yaitu dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengkajian : keluhan yang dirasakan saat dikaji yaitu pasien mengatakan lemas dan pusing, dengan GCS (Glasgow Come Scale) E3 V3 M3 dengan total 9 yaitu kesadaran Somnolent, tanda-tanda vital TD :170/100 mmHg,Nadi : 60x/menit, pernapasan23x/menit , suhu : 37,5 0 C, SpO2 :99%. Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu risiko perfusi selebra tidak efektif berhubungan dengan hipertensi, bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan, risiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan dan intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan. Intervensi keperawatan yaitu pemantauan tekanan intrakranial, pemantauan respirasi, manajemen nutrisi dan manajemen energi. Implementasi keperawatan dilakukan selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 05 Mei 2021 sampai 07 Mei 2021 dengan mengacu pada intervensi yang telah disusun. Evaluasi yang didapat setelah dilakukan perawatan selama 3 hari yang dimulai dari tanggal 05 Mei 2021 sampai 07 Mei 2021 sesuai dengan rencana tindakan yang telah disusun, karna minimnya waktu saat praktik didapatkan masalah sebagian teratasi dan dilanjutkan oleh senior RS Bhyangkara Ruangan Cempaka. Dalam pemberian asuhan keperawatan digunakan pendekatan proses keperawatan serta adanya partisipasi keluarga dimana keluarga merupakan orang terdekat pasien yang tahu akan perkembangan dan kesehatan pasien serta setiap pengkajian, dioagnosa, perencanaan, tindakan dan evaluasi perlu didokumentasi dengan baik