ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BERPANGKAT (EKSPONEN) DITINJAU DARI KARAKTERISTIK CARA BERPIKIR SISWA

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu aspek yang penting untuk dimiliki siswa sebagai modal utama dalam kehidupan yang akan datang, dengan demikian kemampuan ini menjadi penting untuk dikembangkan. Terlepas dari itu salah satu aspek afektif yang juga mendukung kemampuan pemecahan masalah adalah karakteristik cara berpikir yang sangat perlu dikembangan agar siswa mampu memahami alur penyelesaian soal dengan baik dalam segala hal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menelaah kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X IPA-2 MAN 4 Bantul pada materi bilangan berpangkat. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif-kualitatif. Prosedur penelitian kualitatif ini terdiri dari tahap pra penelitian meliputi wawancara dengan guru matematika dan penyusunan instrumen penelitian; tahap penelitian meliputi pemberian tes tertulis dan wawancara dengan siswa; serta tahap analisis data, yaitu mengolah data yang didapat dari lapangan sehingga peneliti dapat menjawab rumusan masalah. Adapun instrumen yang digunakan untuk megumpulkan data adalah peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu dengan lembar tes dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada karakteristik siswa dari masing-masing tipe berpikir dalam memecahkan masalah. Siswa dengan tipe berpikir Sekuensial Konkret dalam memecahkan masalah menuliskan tahap demi tahap langkah perhitungan dengan baik dan mudah dalam menjelaskan kembali proses penyelesaian yang dilakukan. Siswa dengan tipe berpikir Sekuensial Abstrak dalam memecahkan masalah diketahui cenderung mampu mengenali masalah dengan baik. Siswa dengan tipe berpikir Acak Abstrak dalam memecahkan masalah cenderung mampu mengenali masalah dan memahami konsep. Siswa dengan tipe berpikir Acak Konkret dalam memecahkan masalah diketahui berani mencoba menyelesaikan masalah atau persoalan meskipun tidak paham konsepnya. Serta siswa dengan tipe berpikir campuran dalam memecahkan masalah diketahui dapat menyelesaikan masalah dengan cukup runtut dan tepat meskipun masih ada ketidaktelitian