DAMPAK MENONTON TAYANGAN SINETRON DI TELEVISI TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa idealnya seorang siswa adalah gemar belajar dan juga memiliki sikap (akhlak) yang bagus. Namun, pada kenyataannya ada siswa yang meremehkan belajar dan lebih menyukai menonton tayangan sinetron. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang dampak menonton tayangan sinetron di televisi dengan akhlak siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan intensitas siswa dalam menonton tayangan sinetron, mendeskripsikan jenis tayangan sinetron di televisi yang di tonton siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan dan untuk menganalisis dampak menonton tayangan sinetron ditelevisi terhadap akhlak siswa kelas VII SMP N Banguntapan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian field research. Adapun pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan dua metode, yaitu deskriptif kualitatif dan analisis isi. Subjek dari penelitian ini adalah Siswa-siswi kelas VII SMP N1 Banguntapan Bantul Yogyakarta dan Guru Pendidikan Agama Islam Kelas VII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Intensistas menonton tayangan sinetron ditelevisi siswa kelas VII SMP N 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta cenderung sedang yaitu menonton televisi sebanyak 4 kali dalam seminggu dan setiap harinya menghabiskan waktu 1-2 jam untuk menonton tayangan sinetron di televisi. 2) Jenis tayangan sinetron yang ditonton siswa Kelas VII di SMPN 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta adalah sinetron drama komedi, sinetron drama rumah tangga, sinetron drama misteri, sinetron drama laga dan sinetron drama percintaan. Dari jenis-jenis tayangan sinetron tersebut drama percintaan yang paling banyak diminati oleh siswa siswi kelas VII SMP N1 Banguntapan Bantul Yogyakarta. 3) Menonton tayangan sinetron di televisi berdampak negatif terhadap akhlak siswa kelas VII SMP N1 Banguntapan Bantul Yogyakarta yaitu sering lalai terhadap tugas-tugas sekolah, menjadi jarang membaca Alquran karena asyik menonton televisi, dan jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar