Tingkat dan Faktor-faktor Kecemasan Komunikasi Antara Mahasiswa Dengan Dosen di Universitas Bunda

Persoalan kecemasan komunikasi sebagai sebuah kelaziman tidak dapat dielakan oleh siapapun termasuk orang yang bekerja dalam institusi pendidikan, termasuk ketika mahasiswa harus berinteraksi dengan dosen. Kecemasan komunikasi adalah perasaan takut atau tingkat kegelisahan dalam transaksi komunikasi (De Vito). Dalam situasi cemas, individu cenderung melakukan mekanisme pertahanan diri (fight) atau melarikan diri (flight) sebagai upaya bentuk penyesuaian diri pada kecemasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey untuk melihat tingkat dan faktor-faktor yang memicu munculnya kecemasan mahasiswa dalam berkomunikasi dengan dosen.\ud Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Universitas Bunda Mulia, dengan ukuran sampling menggunakan rumus Torro Yamane sebesar 348. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan rentang antar kuartil untuk menyusun kategori tingkat kecemasan dan faktor- faktor yang menimbulkan kecemasan. Dari analisis total skors tersebut diketahui bahwa tingkat kecemasan mahasiswa UBM dalam berkomunikasi dengan dosen adalah cenderung negatif. Sedangkan dari tujuh faktor yang digunakan untuk mengukur kecemasan diketahui dua faktor positif menimbulkan kecemasan yaitu faktor derajat ketidakpastian dan faktor tingkat evaluasi. Selanjutnya lima faktor yang lain, yaitu: keturunan, latar belakang etnik dan budaya, faktor kemampuan dan pengalaman. Faktor kejelasan dan faktor berpikir tentang kegagalan, diketahui negatif. Artinya kelima faktor tersebut bukan faktor yang membuat cemas mahasiswa ketika berkomunikasi \u