TRADISI SEPASARAN BAYI DI DESA KEMPAS JAYA KECAMATAN SENYERANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT ( STUDI LIVING QUR’AN)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas kehidupan masyarakat yang sangat perlu diperhatikan, yaitu pemahaman-pemahaman masyarakat di Desa Kempas Jaya Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Mengenai Tradisi Sepasaran Bayi Di Desa Kempas Jaya. Pada tradisi ini juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan memanjatkan rasa syukur. Lalu apa yang dimaksud dengan tradisi sepasaran bayi? Lalu bagaimana pelaksanaan tradisi sepasaran bayi dan bagaimana pemahaman masyarakat di Desa Kempas Jaya tentang tradisi sepasaran bayi? Makan dari situ penulis cenderung ingin mengemukakan Tradisi sepasaran bayi di Desa Kempas Jaya. Adapun penelitian ini yang penulis gunakan merupakan penelitian Living Qur’an, dengan menggunakan metode penelitian Living Qur’an dan menggunakan pendekatan fenomenologis yang berdasarkan dengan fenomena-fenomena yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Didalam teknik pengumpulan data , penulis melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan didalam teknik analisis data yakni penulis menggunakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Adapun hasil yang penulis temukan pada penelitian ini adalah tradisi sepasaran bayi adalah pemberian nama terhadap bayi yang baru lahir, dan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt. atas kelahiran seorang anak, sebagai sarana untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt. memohon do’a agar anak yang di lahirkan menjadi anak yang salih salihah, berguna untuk bangsa, agama, negara dan meminta keselamatan dunia akhirat. Adapun dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat berkumpul bersama dalam menjalin ukhuwah silaturrahmi anatar sesama masyarakat, berkumpul untuk berdzikir, bershalawat atas baginda Nabi dan berbagi cerita dan berbagi pengalaman