PENYALAHGUNAAN APLIKASI YOUTUBE UNTUK KONTEN PRANK DITINJAU DARI HUKUM PIDANA INDONESIA DAN HUKUM PIDANA ISLAM

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan hukum dalam Penyalahgunaan Aplikasi Youtube Terhadap Konten Prank Ditinjau Dari Hukum Pidana Indonesia Dan Hukum Pidana Islam. Skripsi ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan metode pengumpulan data bersumber dari kepustakaan (Library Research), dan menggunakan teknik analisis kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: pertama bahwa penyalahgunaan aplikasi youtube dalam hukum pidana Indonesia yang dilakukan oleh youtuber Ferdian Paleka masuk kedalam kategori pelanggatan hukum karena konten prank dinilai berisi muatan melanggar kesusilaan, penghinaan dan/atau pencemaran nama baik, serta dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Kedua bahwa Penyalahgunaan aplikasi youtube untuk konten prank yang dilakukan oleh youtuber Ferdian Paleka, didalam hukum pidana Islam dinilai sebagai tindak pelanggaran (Jarimah) kepada hak orang lain jika dapat berdampak buruk karena telah mengerjakan yang dilarang sehigga menggangu stabilitas kehidupan manusia. Ketiga berdasarkan analisis perbandingan bahwa dalam hukum pidana Indonesia hal ini termaktub dalam UU ITE No.19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang terdapat dalam Pasal Pasal 27 ayat (1) junto Pasal 45 ayat (1) dan (2) UU ITE, Pasal 45A (1), (2), dan (3) UU ITE, dan Pasal 45B. Sedangkan dalam Hukum pidana Islam termasuk kategori pelanggaran kejahatan Jarimah Takzir karena hukumannya belum ditentukan oleh Allah SWT, sehingga hukuman dalam kasus Ferdian Paleka ditentukan oleh Majelis Hakim sebagaimana terdapat dalam Al-Qur‟an Surat An-Nahl ayat 105 dan juga Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Thabrani, Abu Dawud, dan Ahmad