TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT PENGHASILAN PERTANIAN CABE (Studi di Desa Mekarsari Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi)

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh pemahaman hukum Islam terhadap pelaksanaan zakat pertanian cabe menurut hukum Islam (studi di Desa Mekarsari Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi), untuk mengetahui Makanisme Perhitungan nisab zakat Penghasilan pertanian cabe, Pelaksanaan Zakatnya, dan Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat dari Penghasilan Pertanian Cabe di Desa Mekarsari. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris dan pendekatan sosiologi hukum dengan menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data skunder yang di dapat dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa: nishab zakat penghasilan pertanian cabe masuk dalam kategori zakat perdagangan dikarenakan hasil buah cabe tersebut ditimbang dan diperjualbelikan, nishab zakat penghasilan adalah setara dengan nishab emas, yaitu 85 gram emas dan kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5 %. Pelaksanaan zakat penghasilan pertanian cabe di Desa Mekarsari masih belum berjalan karena beberapa faktor penyebab diantaranya tingkat pemahaman msyarakat akan zakat penghasilan ini masih kurang, tidak adanya badan amil zakat daerah yang fungsional dan memberikan masukan pemahaman akan pentingnya zakat maal ini, dan tingkat kesadaran masyarakat yang rendah. Ditinjau dari hukum Islam, zakat penghasilan pertanian cabe dapat diqiaskan (analogi) zakat penghasilan dengan zakat emas atau perdagangan secara meutlak, mengingat keduanya berbentuk usaha (kasab al-amal). Karena buah cabe dipersiapkan untuk diperjual belikan, zakat yang dibayarkan dari harganya, namun dalam praktik zakat hasil pertanian cabe Desa Mekarsari Kec. Kumpeh Kab. Muaro Jambi belum sesuai dengan ajaran Hukum Islam karena kurangnya pemahaman terhadap masyarakatnya