KEHIDUPAN BERASRAMA SANTRI PONDOK PESANTREN MODERN DARUS SALAM SUNGAI MANCUR KECAMATAN TANAH SEPENGGAL LINTAS KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI

Perbedaan sistem pendidikan di Pondok Pesantren dengan pendidikan formal lainnya menuntut santri untuk tinggal dan mengikuti kegiatan selama 24 jam yang ada di Pondok Pesantren. Kewajiban santri untuk tinggal dan mengikuti kegiatan di Pondok pesantren menuntut santri untuk menyesuaikan diri terhadap segala aktivitas budaya dan kebiasaan yang ada di Pondok Pesantren, demi terciptanya lingkungan pesantren yang harmonis dan kondusif. Sama halnya dengan santri baru yang mereka memiliki latar belakang bukan dari Pondok Pesantren dan baru akan mengikuti kegiatan yang ada di Pondok Pesantren. Mereka memiliki banyak permasalahan dalam pembelajaran dirinya di lingkungan Pondok Pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseacrh) yang bersifat deskriptif mengenai kehidupan berasrama santri di pondok pesantren modern Darussalam Sungai Mancur Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Adapun pokok permasalahan yang akan diteliti ialah apa saja problem individual dan problem sosial santri di asrama serta bagaimana mudabir dan mudabbirah membimbing problem santri individual dan sosial di sarama pondok pesantren modern Darussalam Sungai Mancur Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem individual santri di asrama Pondok Pesantren Modern Darus Salam Sungai Mancur terdapat tiga probelem pertama probelem dalam penyesuaian diri santri, Kedua seringnya kehilangan barang-barang di asrama Ketiga menu makanan. Sementara problem sosial santri di asrama adalah; penyesuaian diri dengan norma sosial di asrama, penyesuain diri dengan proses belajar serta penyesuaian dengan waktu. Adapun Peran mudabir dan mudabbirah membimbing problem santri individual dan sosial di sarama ialah pendekatan dan nasehat, suri tauladan, membimbing dan mengarahkan pada hal yang baik serta memberikan hukuman